Komponen rumusan tujuan pembelajaran merupakan bagian-bagian atau aspek-aspek yang terkandung dalam rumusan tujuan pembelajaran. Sudirman, dkk. (1991:70-71) mengemukakan rumusan tujuan pembelajaran terdiri atas empat bagian. Keempat bagian tersebut adalah (1) Audience, (2) Behavior, (3) Condition, dan (4) Degree. Komponen rumusan tujuan pembelajaran tersebut disingkat menjadi ABCD.
Penjelasan Komponen Rumusan Tujuan Pembelajaran
Berikut ini adalah penjelasan dari komponen rumusan tujuan pembelajaran ABCD. (1) Audience, adalah siswa atau peserta didik yang mengikuti proses
pembelajaran, (2) Behavior, yaitu tingkah laku yang diharapkan dicapai sebagai hasil proses belajar mengajar. Behavior merupakan kata kerja operasional yang spesifik dan dapat diukur. (3) Condition, yaitu keadaan atau sesuatu yang perlu disediakan sebagai persyaratan untuk dapat melakukan dan mencapai tingkah laku yang diharapkan. Salah satu contoh dari condition adalah metode pembelajaran. Conditonon juga dapat berupa bahan, peralatan yang boleh digunakan, bahan, peralatan yang tidak boleh digunakan, tempat/lingkungan, dan informasi yang tersedia (4) Degree, yaitu derajat, kualitas, atau standar minimal dari hasil belajar yang diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Contoh Rumusan Tujuan Pembelajaran
Berikut ini adalah beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran yang mengandung komponen rumusan tujuan pembelajaran, ABCD.
Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan dengan benar empat fungsi arsip.
Dengan mengamati peta, siswa dapat menunjukkan letak lokasi kota Bandung dengan tepat.
Dengan menggunakan hukum kirchoff, siswa dapat menghitung arus listrik pada tahanan R3 dalam suatu lingkungan listrik dan benar
Dengan menggunakan komputer siswa dapat mengetik naskah dengan kecepatan 40 kata/menit dan akurasi 98%
Dengan menggunakan prinsif keseimbangan titik kumpulan siswa dapat menghitung gaya-gaya batang pada titik kumpulan tersebut secara tepat.
Dengan menggunakan alat spektrofotometer, siswa dapat menentukan kadar ion besi dalam suatu makanan, sesuai dengan metode yang telah diberikan.
Diberikan tune-up minor, siswa dapat menentukan kondisi sistem pengapian sesuai dengan proses kerja/spesifikasi pabrik.
Referensi:
Sudirman, dkk. (1991). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rabu, 19 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Hadits tentang perintah menuntut ilmu dan keutamaan orang yang berilmu a. Hadits riwayat Ibnu Abdil Bar : عَنْ اَنَسٍ ر...
-
Pembelajaran kolaboratif dapat menyediakan peluang untuk menuju pada kesuksesan praktek-praktek pembelajaran. Sebagai teknologi untuk pembel...
-
Agar guru dapat membuat rencana pembelajaran yang efektif, menurut Majid, A. (2005:95) guru dituntut untuk memahami berbagai komponen...
-
Pengertian Metode Pembelajaran Pengertian metode pembelajaran dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini. Sagala, S. (2003:169) mengemu...
-
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakan...
-
Merencanakan evaluasi pembelajaran , merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...
-
Terdapat lima langkah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based Learning (PBL). Bobot atau kedalaman setiap langkahnya dis...
-
1. Pengertian Model Pembelajaran Istilah model pembelajaran sering dimaknai sama dengan pendekatan pembelajaran. Bahkan kadang suatu mode...
-
Dalam sebuah artikelnya Ted Panitz (1996) menjelaskan bahwa pembelajaran kolaboratif adalah suatu filsafat personal, bukan sekadar teknik...
-
PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013-Istilah strategi berasal dari Yunani strategia ’ilmu perang’ atau ’panglima perang’. Selanjutnya strategi diar...
0 komentar:
Posting Komentar